Cinta yang tumbuh dilahan yang benar pasti akan melahirkan kekuatan.
Kisah cinta sejati adalah kisah cinta yang dilandasi kecintaan pada Sang
Maha Pecinta. Seperti halnya Kisah Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah
adalah cinta penuh inspirasi. Khadijah mencintai Muhammad SAW, bukan
hanya karena ketampanan, melainkan kejujuran dan ketekunan dalam
berniaga. Cinta yang tumbuh bukan sekedar kata tanpa makna, melainkan
cinta seorang pemuda yang giat bekerja untuk melamar seorang wanita
impiannya dengan mahar istimewa, yakni puluhan unta muda (yang merupakan
kendaraan mewah abad dulu kala).
Kisah cinta Muhammad SAW dan Khadijah adalah bukan cinta biasa namun
cinta yang teruji dalam suka maupun duka. Saat perniagaan berjaya dan
saat paceklik melanda, cinta mereka tetap bersemi tanpa mengenal masa.
Begitu pula setelah beberapa tahun menikah, Khadijah tak kunjung juga
diberikan keturunan, Muhammad SAW tetap setia menemani sang Istri
padahal tidak memiliki anak atau memiliki istri yang mandul adalah aib
menurut budaya masyarakat saat itu. Begitupun saat kafir Quraisy meneror
Muhammad SAW karena perjuangan dakwahnya, Khadijah selalu setia
memotivasi sang suami tercinta. Percayalah sahabat, Cinta yang tumbuh
dilahan yang benar pasti akan memberikan kita kekuatan. Inilah cinta
yang sebenarnya.
Cinta yang tumbuh dilahan yang salah akan berakhir pada penderitaan.
Dijaman khalifah Umar bin Khatab, hidup seorang pemuda yang santun dan
soleh. Karena sikapnya yang kalem dan taat beribadah itulah, menyebabkan
banyak wanita-wanita di Madinah yang tergoda-goda padanya. Inilah kisah
nyata sang pemuda yang tampan dan santun itu, Nashr bin Hajjaj namanya.
Karena ingin menjaga diri dari fitnah, akhirnya Nashr bin Hajjaj pindah
ke Basra dan tinggal bersama kakaknya, celakanya godaan syetan tak
berhenti sampai disini. Sang istri kakak (iparnya) justru jatuh hati
pada Nashr, begitupula sebaliknya. Syetan telah berhasil menipu daya
mereka, sehingga terjebak pada cinta terlarang.
Namun cinta mereka tak bersemi lama, Sang kakak mengetahui jalinan cinta
mereka, Nashr akhirnya malu dan meninggalkan keluarga tersebut dan
hidup seorang diri di Basra. Sejak berpisah Nashr pun sering
sakit-sakitan. Karena kasihan, akhirnya sang kakak menganjurkan sang
istri untuk menjenguknya, kemudian tak lama setelah Nashr berjumpa
dengan pujaan hatinya, ia pun meninggal dunia. Lelaki soleh yang
berakhir tragis karena mencintai yang bukan semestinya. Karena terjebak
pada cinta terlarang. Cinta memang tak pernah salah, namun ketika ia
tumbuh dilahan yang salah maka akan menimbulkan banyak masalah.
Itulah romantika cinta, karena cinta ibarat paku. Sebuah pakupun akan
menjadi masalah bila tidak tepat menempatkan diri. Bila ia terletak di
tanah basah, suatu saat ia akan berkarat, tidak memiliki guna, bahkan
dapat melukai saat terinjak. Tapi bila kita menempatkannya di tempat
yang tepat, kita tancapkan pada sebuah dinding, walaupun ia berkarat,
paku itu berguna bagi manusia. Sebagai penyangga, tempat gantungan, atau
sebagai penyatu berbagai benda. Walaupun kecil, tanpa paku sebuah
bangunan besar mungkin tidak dapat berdiri.
Sahabat, cinta akan memberi kekuatan dalam meraih impian. Jika kita
pekerja maka kita pun harus mencintai pekerjaan kita. karena bekerja
tanpa cinta alias terpaksa, sama saja dengan kerja paksa. Kenanglah
betapa sulitnya ketika dulu kita mencari kerja. Dengan mencintai
pekerjaan, kita akan mampu bertahan dalam kondisi sesulit apapun
ditempat bekerja. Namun ingat, ketika kita mesti berhenti bekerja entah
karena di PHK atau penyebab lainnya. Janganlah hal itu membuat kita
depresi, kehilangan pekerjaan bukanlah akhir segalanya, asalkan kita
tetap memiliki kemauan dan impian.
Dalam berwirausaha kitapun butuh cinta, niatkan usaha kita untuk
kemajuan bersama. Penuhilah hak-hak orang yang bekerjasama dengan kita
dan bayarlah gaji karyawan sesuai waktunya. Jika semakin banyak orang
yang merasa dizholimi oleh kita, maka akan semakin banyak pula
orang-orang yang mendoakan keburukan hidup kita sehingga bisnis kita pun
menjadi tidak berkah. Biarlah bisnis kita saat ini kecil dalam
pandangan manusia tapi besar dalam pandangan Allah. Bersyukurlah sekecil
apapun rizki yang kita dapatkan dari bisnis kita, agar harta kita
menjadi berkah.
Itulah romantika cinta, maka jika saat ini kita belum memiliki apa yang
kita cintai, maka cintailah apa yang kita miliki saat ini. Kekuatan
cinta mampu merubah yang pahit menjadi manis, yang takut menjadi berani,
yang susah menjadi senang dan apapun yang kita inginkan, asalkan kita
menjalaninya dengan cinta. Karena kedahsyatannya itulah kita seharusnya
mengetahui dari mana cinta itu berawal dan kemana cinta itu akan
berakhir.
Cara orang tua mencintai anaknya pun berbeda, misalnya orang tua saya
yang mendidik keluarga untuk mandiri sejak dini. Saya dan kedua adik
pernah berjualan koran saat duduk di Sekolah Dasar. Ayah kami, meski
seorang PNS justru mendukung kami untuk melatih kemandirian kami.
Didikan tersebut ternyata sangat berguna dikemudian hari ketika kami
memasuki usia dewasa.
Cara Allah SWT mencintai hambaNya pun kadang menggunakan cara yang unik.
Ada yang diberikan penyakit, ada yang bisnisnya dibangkrutkan, ada yang
kehilangan pekerjaan, jabatan dan lain sebagainya. Tapi tujuannya satu,
yakni agar hambaNya melakukan intropeksi dan kembali ingat padaNya.
Apakah ujian yang datang membuatnya lebih dekat pada Allah SWT atau
justru semakin jauh dari padaNya. Ujian juga bisa datang dalam bentuk
kemewahan dunia, betapa banyak orang yang diberikan harta melimpah, anak
banyak, jabatan tinggi namun justru menjadi beban bagi hidupnya.
Percayalah sahabat, hanya cinta yang tumbuh dilahan yang benar, yang dapat memberikan kita kekuatan
Minggu, 09 Maret 2014
New
The Power of Love
Quotes from Ridwan Nurhadi
Sahabat terbaik bukanlah mereka yang menerima segala kelebihan kita, namun mereka yang mau menerima kita dalam segala keterbatasan dan menemani kita untuk tumbuh dan berkembang bersama. Maka jadilah tinggi tanpa harus merendahkan, jadilah baik tanpa harus menjelekkan dan jadilah benar tanpa harus menyalahkan.
syiar
Labels:
syiar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar